Cara Kerja Firewall & Kenapa firewall itu PENTING!!
ASSALAMUALAIKUM
Pernahkah agan mendengar
orang berkata kalau Firewall adalah keamanan yang terpenting? Banyak orang
mengatakan demikian, namun setelah ditanya alasannya mengapa mereka tidak
mengetahuinya. nah, ane akan menjelaskan sedikit tentang bagaimana cara kerja
firewall dan kenapa firewall itu penting.
Secara singkat firewall
duduk diantara satu komputer atau satu jaringan ke komputer lain atau jaringan
lain, mengatur lalu lintas yang datang dan pergi seperti polisi lalu lintas.
Tanpa adanya firewall, semua itu mungkin tidak dapat dilakukan.
Kenapa Komputer Memiliki
Firewall?
Sebagian komputer di
rumah mungkin secara langsung terhubung dengan internet menggunakan modem DSL
atau kabel telepon tanpa menggunakan router. Sebuah komputer yang terhubung
dengan internet akan memiliki alamat IP yang bisa diakses oleh seluruh orang
yang terhubung dengan internet. Setiap layanan, aplikasi, fitur, file atau apapun
itu akan bisa diakses oleh orang lain. Misalkan saja berbagi file dan printer,
remote desktop atau fitur lainnya yang dapat diakses komputer lain di Internet.
Windows XP sebenarnya
dibuat dengan tidak adanya fitur firewall, singkat cerita Windows XP dibuat
hanya untuk jaringan lokal. Itulah mengapa Windows XP terkenal mudah terinfeksi
virus ketika langsung terhubung dengan internet. Karena banyak user yang
menggerutu dengan Windows XP, Microsoft mengeluarkan update Windows XP SP2 yang
berisi Windows Firewall. Windows Firewall akan menampung semua jaringan yang
masuk dan memeriksanya, kecuali jika ada setting khusus yang mengizinkan
koneksi tersebut masuk.
Hal ini dilakukan untuk
mencegah orang dari Internet masuk ke layanan jaringan lokal pada komputer
kamu. Itulah mengapa ada tiga jenis jaringan yang bisa kamu atur, Home network,
Work network atau Public network. Jika kamu memilih Home network maka firewall
akan memperbolehkan semua jaringan mengakses komputer kamu. Jika kamu memilih
Public network maka firewall tidak akan memperbolehkan jaringan mengakses
komputer kamu.
Bagaimana Cara Kerja
Firewall?
Firewall berada diantara
kedua jaringan seperti internet dan komputer sehingga firewall berfungsi
sebagai pelindung. Tujuan utama adanya firewall adalah untuk user yang tidak
menginginkan lalu lintas jaringan yang berusaha masuk ke komputer, namun tidak
hanya itu saja yang bisa dilakukan firewall. Firewall juga dapat menganalisis
jaringan yang mencoba masuk ke komputer kamu, dan dapat melakukan apa yang
harus dilakukan ketika jaringan tersebut masuk. Contohnya saja, firewall bisa
diatur untuk memblokir beberapa jenis jaringan yang mencoba keluar atau
mencatat log lalu lintas jaringan yang mencurigakan.
Firewall bisa memiliki
berbagai aturan yang dapat kamu tambahkan atau hapus untuk menolak jaringan
tertentu. Contohnya saja, hanya dapat mengakses alamat IP tertentu atau
mengumpulkan semua akses dari tempat lain untuk ke satu tempat yang aman
terlebih dahulu.
Firewall bisa terbuat
dari apa saja, entah dari software atau hardware. Firewall dari software
seperti Windows Firewall, sedangkan untuk Firewall dari hardware seperti pada
router. Cara kerja Firewall dari software maupun hardware tetap sama, yaitu
menyaring jaringan yang keluar dan masuk.
UPDATE
JENIS JENIS FIREWALL
1. PERSONAL FIREWALL
Personal Firewall
didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses
yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi
sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total,
dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat
proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa
produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan
jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah
Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi
Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack
1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain.
Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet
Filter Firewall dan Stateful Firewall.
2. NETWORK FIREWALL
Network Firewall
didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan.
Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau
sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh
dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server
(ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf
dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems,
Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum
memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall
(packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway,
Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya
bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi
routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan
ditolak.
Tambahan
untuk cara kerja Firewall:
Packet-Filter Firewall
Pada bentuknya yang
paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang
dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka
jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket
yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.
Firewall jenis ini
bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut
dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List
firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan
paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang
lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP
atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak
meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering
router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan
menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.
Packet-filtering router
juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas
jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan
mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai
contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan
surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port
lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan
untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam
jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian
(exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan
menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan
yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access
Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama
domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception
yang diberlakukan.
Circuit
Level Gateway
Firewall jenis lainnya
adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy
server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model
referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada
Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam
rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun
firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang
mengalir dalam koneksi.
Dengan menggunakan
firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun
disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan
firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk
koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah
mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini
mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara
pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.
Firewall ini dianggap
lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna
eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket
yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall.
Application
Level Firewall
Firewall jenis lainnya
adalah Application Level Gateway (atau Application-Level Firewall atau sering
juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari
sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk
melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam
komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada
layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons
dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali
yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.
Umumnya, firewall jenis
ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap pengguna sebelum
mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain itu, firewall
ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan (logging)
sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application Level
Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan pada
pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh,
jika sebuah proxy FTP dikonfigurasikan di atas sebuah application layer
gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa
perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering
diimplementasikan pada proxy SMTP sehingga mereka dapat menerima surat
elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat e-mail internal), lalu
meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail server dalam jaringan. Tetapi, karena
adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer
yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang
tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter
firewall.
NAT
Firewall
NAT (Network Address
Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang
berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang
datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT
adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal
untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau
Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa
alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi
mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat
jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan
jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap
port-port dalam NAT firewall.
Stateful
Firewall
Stateful Firewall
merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh
packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy
Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering
terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya
packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi
untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak
seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya
didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT
firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki
oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data
yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan
layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas
atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall
lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.
Virtual
Firewall
Virtual Firewall adalah
sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik
(komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa
jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan
kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah
perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service
Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga
mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah
perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski
firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX
535.
Transparent
Firewall
Transparent Firewall
(juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni,
tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada
firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent
firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau
lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga
dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall,
seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena
itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).
Intinya, transparent
firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu
lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent
firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus
mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah
keuntungan, yakni sebagai berikut:
Spoilerfor a:
Konfigurasi yang mudah
(bahkan beberapa produk mengklaim sebagai "Zero Configuration"). Hal
ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan
jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa
memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link
layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat
dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan
antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi
atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
Spoilerfor b
Kinerja yang tinggi. Hal
ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih
sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih
tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih
kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan
akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
Spoilerfor c:
Tidak terlihat oleh
pengguna (stealth). Hal ini memang dikarenakan Transparent Firewall bekerja
pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang ditetapkan
untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang jenisnya
managed firewall). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat
oleh para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat
IP), penyerang pun tidak dapat menyerangnya.